(*Diilhami oleh komentarnya Daeng Ruslee di postingan terdahulu dan tangisan Mamanya Nina beberapa tahun lalu. Ia, orang tua siswi saya. Meminta saya melakukan injeksi SQL di sebuah forum nasional ternama lalu mencopot sebuah thread yang memajang file 3GP porno anaknya. Permintaan melakukan kejahatan itu saya turuti. Sebab walaupun belum punya anak, ada 60 lebih anak jalanan yang saya urus sedang belajar melek internet dan intip-intip situs porno. Membuat hati saya ketar-ketir juga*).
Dalam sebuah pidatonya, sastrawan terkenal, Taufik Ismail menyinggung mengenai kebablasannya dunia media menyikapi dunia seks di Indonesia. Pidato itu begitu menghebohkan. Hingga dikupas oleh blogger seterkenal Herman Saksono hingga dimuat kutipan pembantahannya oleh jurnalis PANTAU Andreas Harsono. Pokoknya, heboh.
Lepas dari pro kontra mengenai pidato Opa Taufik. Ada hal yang patut dicermati, yaitu topik pidato itu sendiri, Seks.
Mengapa seks menjadi sebegitu terkenalnya? Hingga harus jadi buku best seller di tangan seorang Moamar Emka? Atau dibicarakan secara berapi-api oleh para sastrawan muda dan tua Indonesia? Atau malah menghasilkan US$ 2 miliar transaksi online di dunia internet hanya pada tahun 2006?
Jawabannya bisa anda temukan di buku The Zahir karya Paulo Coelho. Katanya, gara-gara makanan. Aneh? Kalau penasaran, bisa anda baca sendiri di halaman 200 hingga seterusnya.
Tapi sayang sekali, saya tidak akan mengupas pidato Taufik Ismail, pro kontra eksploitasi seks di media Indonesia, bisnis seks di internet atau buku Paulo Coelho.
Saya akan membicarakan budaya seks di Nusantara. Hehehe.
(*Ketika yang lain bicara Hari Kemerdekaan RI, lagu kebangsaan yang kontroversi, lambang negara yang bias gender hingga bendera nasional yang katanya hanya modal ngerobek kaen biru bendera Belanda. Saya malah bicara topik abu-abu begini. Saya sudah pasrah. Apabila dituduh bandar seks setelah posting ini. Hehe*)
Budaya Seks Nusantara
Seks selalu tabu di Indonesia dan akan tetap selalu tabu. Setiap anak di Indonesia dilarang bicara seks… apalagi melakukan tindakan seks (sebelum menikah). Norma agama, budaya, hukum rajam, hingga neraka adalah padanan kata setiap pembicaraan mengenai seks, terutama seks bebas.
Hasil pelarangan bicara itu banyak. Ada positif ada negatif. Setahu saya, lebih banyak negatifnya (*subjektif sekali, kacamata pribadi*). Sebab anak-anak itu, terdorong oleh lingkungan dan insting alamiahnya, mencari jawaban. Buruknya, jawaban itu tidak meluncur dari mulut orangtua yang bijak (karena si orangtua sendiri minim pendidikan seksnya). Jawaban itu, muncul dari coretan-coretan dinding di WC sekolah, di cerita-cerita erotis cabul, diantara gambar-gamba perangsang syahwat hingga di bagian utama film biru.
Anak-anak distimulasi… Agar seliar imaji yang mereka tangkap.
Salah siapa?
Percuma, kalau mencari kesalahan. Generasi berganti, mulai dari abdi Wangsa Sanjaya hingga hamba Miyabi. Tidak akan ada solusi.
Coba kita runut akarnya.
Indonesia, sebelum bernama Indonesia, masih berbentuk kerajaan-kerajaan Nusantara, sudah mengenal budaya seks. Sebuah budaya yang melibatkan seks didalamnya.
Abad 8, Relief Karmawibangga bagian bawah di Borobudur dengan terang-terangan dipahat para pandita agung menggambarkan posisi ideal bercinta ala Kamasutra. Hingga akhirnya ditutup oleh pemerintah kolonialis Belanda. Alasannya, tidak sesuai norma agama Belanda.
Pada abad 11, muncul sekte varian Buddha di Sumatera, Jawa dan Bali. Namanya Tantra. Salah satu ajarannya, untuk berhubungan dengan tuhan dan mencapai surga harus makan ikan, menari dan bersenggama, antar pemeluknya.
Tahun 1359 Saka atau 1437 Masehi, didirikan Candi Sukuh. Kontroversi. Sebab banyak memuat perwujudan genital pria wanita. Perwujudan ini sebenarnya lebih cenderung ke arah paganisme, pemujaan wanita dan reproduksi sebagai pelambang kesuburan.
Sekitar 1620-21 (*masih diperdebatkan kejelasan tahunnya*), Inggris mengirimkan dua wanita berkulit putih ke Aceh untuk dijadikan selir Sultan Iskandar Muda. Pengiriman ini untuk membujuk sang Sultan membantu Inggris mengenyahkan musuh bersama mereka dari Nusantara, yaitu Portugis. Sejarah tidak pernah mencatat, bahwa sang Sultan nan agung dan tampan itu menolak hadiah luar biasa Inggris ini.
1814, Serat Centhini, mengupas beberapa bagian hubungan suami istri di kalangan bangsawan-bangsawan Jawa, dilepas oleh Pakubuwana VII ke khalayak publik yang diwakili pemerintah kolonial Belanda.
1900
Rumah candu, yaitu rumah-rumah yang menjual candu dan dipakai untuk menghisap candu, atas ijin pemerintah kolonial Belanda, mempunyai fungsi ganda, tempat mabuk dan tempat bercinta. Rumah ini ditandai dengan cat mencolok berwarna merah. Lokalisasi pelacuran yang terkenal hingga saat ini di Belanda, The Red Light District, katanya diilhami dari rumah candu dan lokalisasi wanita penghibur nusantara berwarna cat merah itu.
1904
Seorang wedana yang baru saja terpilih menjadi pemimpin sebuah daerah, mengadakan pesta rakyat tayub dan ronggeng (diskotik jadul). Pada pesta itu, sang wedana, dilaporkan memeluk pinggang sang penari ronggeng setelah memberi tip f5 (lima gulden). Lalu setelah memberi tip f20 (dua puluh gulden), sang wedana memuntir puting payudara terbuka si penari ronggeng. Semua itu dilakukan di depan istri raja dan putri-putri bangsawan.
(*Jangan bayangkan gubernur yang baru terpilih, Fauzi Bowo melakukan tindakan yang sama di depan ibu Ani Yudhoyono, ndak sopan*)
1906
Seorang Mas Ngabehi, anggota dewan penasihat Raja Pakubuwana X, dipermalukan di harian Darmo Konda, harian rakyat setempat. Sebab sang dewan ketahuan berbuat mesum dengan seorang penari ronggeng. Perbuatan itu diketahui setelah rumah tempat mesum mereka, jatuh berantakan terkena angin puyuh. Harian itu menggambarkan aksi mereka dalam pantun melayu sebagai berikut “Botjah Klentang toemboeh diatas, ikan blenak di rawa-rawa, Masbehi di bawah prampoean di atas, ampir mati bersama-sama” (Koentowijoyo, 1993).
1911
Chiang Kai Sek menumbangkan The Last Emperor China, Pu Yi. Banyak pendukung kaisar lari ke luar negeri. Diantaranya ke Nusantara. Mereka mendarat di Singkawang Kalimantan Barat hingga pesisir Riau Sumatera. Diantaranya adalah perempuan-perempuan Cina yang dijual paksa oleh orangtuanya kepada bajak laut. Perempuan-perempuan ini banyak yang ‘dikaryakan’ di rumah bordil. Sejak saat itu, dominasi pelacur asal tiongkok tidak lagi dikuasai Kapitan Cina di Batavia.
1913
Haji Ahmad Benyamins dari Semarang menulis dalam bukunya Bab Alaki Rabi: Wayuh Kalian Boten (Mengenai Perkawinan Poligami dan Monogami) yang menyerang mentalitas lelaki priyayi, bangsawan, pedagang, hingga kelas pekerja. Ia menyebut bahwa mentalitas lelaki pada masa itu tidak terkendali, menjadi budak nafsu, sementara libido mereka menyerupai orang Arab, melebihi orang Cina, tapi dalam bekerja dan menabung mereka tidak bisa meniru kedua bangsa tadi. (H.A. Benyamins, 1913)
Tahun 1933, Serat Centhini diterbitkan dan diteliti ulang oleh Pigeaud, ahli literatur Jawa, berkebangsaan Belanda. Budaya seks bangsawan jawa, dipublikasikan dalam bahasa Belanda, Perancis hingga Inggris. Seks Jawa, mulai melanglang dunia.
1942 – 1945
Sado masochist, budaya seks kekerasan muncul. Budaya ini muncul akibat serdadu jepang yang tak kuasa menahan libido mereka lalu menggenjot paksa sekitar 7000 wanita Indonesia dalam perilaku seks yang buas. Perempuan-perempuan itu, entah di bawah umur, entah istri orang, entah tengah mengandung, apabila cantik, digotong paksa untuk mengangkang di kamp-kamp Jepang. Lalu diperkosa beramai-ramai.
Setelah diperkosa, mereka dipasung dalam kerangkeng. Dikeluarkan sesekali, hanya untuk menerima sperma sang serdadu. Lagi-lagi, secara paksa.
Ok sampai sini dulu. Sebab bahasan saya, memang hanya hingga tahun 1945. Sebab setelah 1945, namanya sudah bukan Nusantara, melainkan Indonesia. Sebab katanya sudah merdeka.
Paparan kronologi diatas, hanyalah sedikit dari fakta dan data yang terumbar rapi di perpustakaan hingga aksara-aksara kuna prasasti Nusantara. Sebenarnya, jauh lebih banyak lagi. Semuanya gelap, rahasia, misterius dan ditutup-tutupi.
Yang pasti, budaya seks memang sudah ada sejak dulu kala. Makin ditutup-tutupi, makin merebak bagaikan cendawan di musim hujan. Memuaskan gairah liar para pria maupun wanita. Menembus jauh batas norma budaya dan agama. Menafikkan hukum rajam atau dosa neraka.
Budaya seks, ditutup-tutupi. Rapat. Bagaikan darah menstruasi. Sebab, timbul setitik saja pada baju luar, hilang sudah kecantikan disaputi rasa malu.
Budaya seks tertutup rapat. Hingga akhirnya, menyebar secara rahasia melalui telepon genggam dan monitor kita. Mengabarkan persetubuhan artis dangdut dengan wakil rakyat terpilih, ningrat baru bermuka baja.
Indonesia semakin tua.
Budaya seks ditutup-tutupi.
Buku sejarah dibakar.
Dan, anak-anak muda semakin liar mencari jawaban atas mimpi-mimpi basahnya.
Dirgahayu Negeriku Tercinta.
Agustus 13, 2007 at 3:16 pm
owww, emang seharusnya proporsional. hehehe, hore komen pertama, tumben ya…
Apa yang proporsional?
Pertama? Selamat yaaa.
Makan-makan?
Januari 20, 2010 at 8:51 pm
Begitu indah dan kaya Indonesia ini, mari bersama kita lestarikan budaya kita,, salam kenal dari Pernikahan Adat Di Indonesia
Agustus 13, 2007 at 3:52 pm
pasti bakal sering diklik, habis ada kata S**nya. Saya mah tetep ngomong tentang panjat pinang aja. Haha
Hehehe. Kayaknya, makin banyak hidung belang yang akan terdampar di blog ini, Kang. hehehe
Agustus 13, 2007 at 4:34 pm
yah, gw dapet urutan ketiga…
hehehe.. junk
Agustus 13, 2007 at 4:44 pm
prilaku seks mah emang dah insting manusia kali ya. tinggal gimana manusianya memenej imajinasi imajinasi liarnya akan seks. dari pada kenalan ma rajasinga, setia we lah. tapi gmana juga ya seks bagi gw adalah proses kreatif. iya kan? yang udah pada merit pasti setuju (hehehe padahal gw belon).
nah saking kreatifnya mereka mencari cara gmana supaya menjadi seru. selingkuh. kencan buta. sembunyi-sembunyi. poligami. komersil. bahkan publikasi.
kreatif bener ya manusia. 🙂
seniman juga kreatif. Maap OOT jie. hehe
Agustus 13, 2007 at 5:17 pm
Hmmmm…. gitu ya Bang… makasih atas infonya Bang…kalau begini…kenafa Islam turun di arab, bukan turun di Indonesia aja ya?
barangkali karena belum ada orang Nusantara atau Indonesia yang mengubur hidup hidup putrinya kali yaa….
ini retoris yaa?
🙂
Agustus 13, 2007 at 5:40 pm
Hmmm….
panjang ya sejarahnya..
Gimana kalau bikin wanita dalam sejarah indonesia?
Mulai ken dedes, sampai Ani Yudhoyono?
Huehehe. Bukannya dah ada.
Agustus 13, 2007 at 6:03 pm
sejarah yang menarik 😀
Iya, aseli 100% buatan anak bangsa.
Agustus 13, 2007 at 6:13 pm
Mantapz Bang…
Hmmmm kado hari kemerdekaan yang bagus
Setelah mengetahui fakta2 sejarah seperti itu jangan2 prestasi seksualitas bangsa kita meningkat?
Tentu saja jika mereka berprinsip “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin…seorang cucu harus melebihi prestasi sang kakek”
Fakta2 lama tsb bisa menjadi dukungan, alasan dan bahkan mungkin pembenaran atas perilaku sekarang 😀
****
BTW besok tanggal 17 ke Den Haag gak Bang?
Insya allah dateng. 12.30.
Kamu dateng?
Agustus 13, 2007 at 6:15 pm
Makanya saya bilang, kurang bijaksana itu sentimen yang menyatakan kalau ‘dunia sudah rusak’. Dunia sama saja rusaknya di setiap zaman– zaman sekarang malah mungkin lebih beradab, cuma level publisitasnya saja yang agak meningkat 😛
Sebenernya, publisitas jadul lebih ngeri loh. Metodenya, bisik-bisik tetangga. Gawat.
Akhirnya, beritanya jadi melebar dan bertambah asoyy. Karena udah digosok-gosok. Hehehe
Agustus 13, 2007 at 6:22 pm
Waaa, review `budaya tabu` jaman Nusantaranya keren betul, 🙂
Saya pernah ikut seminar tentang gimana pornografi yang lumayan ga jelas batasan hukumnya di Indonesia.
Salah satunya disebutkan penyebabnya, karena pendidikan seks bagi remaja masih dianggap hal yang tabu, bahkan oleh orang tua atau di institusi pendidikan sendiri (entah karena pengaruh budaya timur ya?), jadinya anak-anak dan remaja nyari-nyari sendiri dan bisa ga terpantau begitu… 🙄
Yup benar. Setahu saya, salah satu yang belum dipunyai Indonesia adalah batasan hukum untuk seks dibawah umur. Serta penanggulangan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan bagi anak di bawah umur.
Agustus 13, 2007 at 6:36 pm
top!
semakin ditutupi, sesuatu emang bikin lebih penasaran.
dan dari waktu ke waktu, semakin banyak saja anak muda yang berkembang jauh melebihi usia seharusnya.
Sudah saatnya mereka tahu, dari sumber yang benar. Bukan malah informasi yang membuat jiwa muda mereka tertantang untuk melakukannya.
Bang Aip emang top!
kenapa ga bikin buku sekalian aja sih Bang?
*jadi curiga, jangan2 bang Aip yang aseli emang penulis*
Saya pasrah.. tambah lagi satu tuduhan dialamatkan pada saya. Hehehe
Agustus 13, 2007 at 7:54 pm
Di nusantara, dari jaman kerajaan dulu sampai jaman jepang, seks biasanya diidentikkan dengan kekuasaan. Seks dan kekuasaan (tahta) itu seperti 2 kata yang saling bertautan.
Dan ini juga menimpa kalangan konservatif (Republikan) di USA. Ada beberapa pejabat pemerintahan yang ternyata bermasalah dengan seks.
Tapi gerakan syahwat merdeka-nya Opa Taufik Ismail itu mengkaitkan seks dengan kebebasan berekspresi dalam ranah demokrasi. Sementara kekuasaan tidak lagi menjadi absolut dalam kebebasan berdemokrasi, ternyata seks menjadi tema yang selalu muncul dalam karya-karya sastranya.
apakah kemudian tema seks menjadi suatu tema yang identik dengan kebebasan berekspresi ?
*ah, seks memang luar biasa…* 🙂
Menurut saya,
Seks jadi tema, sebenarnya gara-gara industri. Sebab memang menjual. Terutama yang ‘Lheerr’.
Ayu atau Djenar dianggap berani, karena laku. Menjual.
Dulu, 80 an, mbaca Pram jauh lebih berbahaya daripada mbaca Nick Carter atau Enny Arrow.
Tahun itu, siapa yang kenal Pram, kalau bukan akademisi, peneliti, atau marjinal yang melek hurup?
Tahun ini, semua orang mbaca Pram.
Tapi heran, Hasta Mitra seperti mati suri. (*Maap Bung Joesoep Ishak*)
Tapi, saya kan bisa salah. Hehehe. Namanya juga manusia, biangnya salah. Hehehe.
Agustus 13, 2007 at 9:01 pm
Seks sering dianggap tabu karena yang lebih terpikirkan ketika ada yang membahas seks hanyalah sekitaran proses senggama saja.
Pun halnya ketika ada pembahasan pendidikan seks.. tidak akan jauh2 isinya dari hal-hal teknis persetubuhan manusia (setidaknya itu isi kurikulum pendidikan seks untuk anak SD di amerika).
Lain halnya jika pendidikan seks itu juga banyak membahas tentang tanggungjawab, aturan, tatacara, dan hukum melakukan kegiatan seksual, saya yakin bisa diceritakan dengan sangat terbuka tanpa perlu ditutup-tutupi.
Paragraf terakhir, saya setuju sebagai salah satu solusi pertanyaan mengenai penjelasan seks pada anak-anak.
Agustus 14, 2007 at 12:56 am
siap2 aja tempat komen dipenuhi orang2 yg minta 3gp antara Sultan Iskandar Muda dengan cewe2 inggris itu.. hihi..
eniwei, ini info2 dapet dari mana? keren euy.. 😉
Ada kok di perpustakaan jurusan Ilmu Sejarah dan Arkeologi UGM, UI dan UNUD. Selain itu, saya pakai referensi buku-bukunya Pak Harry Poeze, disertasi Denis Lombard, Dubois. Oh ya, tidak lupa, secara pribadi mengikuti kelas khusus Kesenian Asia Utara dan Selatan.
Agustus 14, 2007 at 1:08 am
udah gak ada yang mau nih?
gue habisin yak…
Hehehe, apakabar men?
Agustus 14, 2007 at 1:11 am
oya.. minta 3gp yg abis diilangin itu dooonkkkk.. 😛
Coba minta pada orangtua kamu, Dho. Saya yakin mereka akan bijak dalam memberikan apa yang kamu minta.
Hueuehehe
Agustus 14, 2007 at 2:21 am
Bener bang aip, sesuatu yang ditutup-tutupi (khususnya masalah seks) semakin menantang untuk dikuak, terlupa bahwa ada konsekuensi besar yang yg menunggunya.
Iya, semoga disadari oleh para orangtua.
Saya nulis sekedar bebagi kok.
Curhatan hati orang tua yang punya anak-anak beranjak dewasa dan benci pembakaran buku-buku sejarah.
Agustus 14, 2007 at 2:56 am
Bukankah yang ditutup-tutupi selalu mengundang rasa ingin tahu yang besar dan mengundang hasrat yang tinggi? ..
Terus menulis ya. Good job.
Kasus masalah keuangan keluarga Pak Harto, ditutup-tutupi. Namun hasrat penyelidikannya, lemah sekali.
Hehehe.
Makasih Mas Eby.
Agustus 14, 2007 at 4:31 am
bang, anda bukan bandar seks, tapi bandar sejarah seks…. hihihi 🙂
iye nih. Saya mah pasrah saja. Huehehe
Agustus 14, 2007 at 4:42 am
mending ditutupi, kalo dibuka dirubung laler 🙂
whuahahahaha. Emangnya jamban! WHUAHAHAHA
Agustus 14, 2007 at 5:41 am
Seks bukan seperti naluri, tapi learn by doing.
Esensi seks minim disadari…
Seks penting dalam kehidupan manusia dan aktivitas ini menyehatkan secara biologis & rohaniah.
Sayangnya masih banyak yang mudah tergoda ‘kenikmatan sesaatnya’ 😉
Coba sebutkan, siapa saja yang tergoda?
Hehehe
Agustus 14, 2007 at 5:58 am
hmmm panjang kaleee….
Baru tahu?
Agustus 14, 2007 at 6:48 am
apa sjrh ini plu d masukin k bk teks sjrh…??
tp bk skul kls brp ya…
Komennya dari hengpon yaa? Ajaib kalimatnya.
Agustus 14, 2007 at 7:28 am
Saya belum menangkap, inti yang ingin disampaikan posting ini bang…
Bisa dijelaskan lebih lanjut? Maaf, mungkin otak saya sulit berkonsentrasi, keburu membayangkan segala hal yang telah dilakukan nenek moyang di atas…
Intinya? Pengendalian diri. Hehehe, maap jawabannya basi. Hehehe
Agustus 14, 2007 at 7:29 am
apa bedanya ni dengan sekarang?
Baca komen #9?
Agustus 14, 2007 at 8:03 am
Ah……seks. Memang jadi sangat membudaya. Ironisnya, justru karena dilarang. Dasarnya anak muda memang banyak ingin tahu, jadilah mereka….
Jadi apa..? Hayooo…? Apa cobaaa? Hayooo?
Agustus 14, 2007 at 8:25 am
gak ngerti!!! (* maklum masih anak2*)
Heh, anak-anak.. Kok ngeklik postingan seks sih.. idiihhh.
Huehehe.
Nailah, lain kali, ajak orangtua kamu mbaca postingan saya. Atau orang yang kamu anggap dewasa, ketika membaca tulisan di blog ini. Sebab katanya blog ini blog dewasa (*Sumpah, ini kata NetNanny Eropa. Bukan kata saya. Saya saja bingung. Apanya yang dewasa?*)
Agustus 14, 2007 at 8:53 am
hasrat kawin tak sudah-sudah..
muaksudnya?
Agustus 14, 2007 at 9:04 am
hehehhe kayaknya dah bukan rahasia lagi deh 🙂
Masih rahasia buat saya. Sebab saya belum lihat. Walaupun hampir semua orang yang saya kenal sudah lihat. 🙂
Agustus 14, 2007 at 9:37 am
yang terpenting halal, tidak zina, tidak jajan.
Kalau harus poligami, gimana Pak?
Hehehe
Agustus 14, 2007 at 10:43 am
Bang, saya mau jadi volunteer, bantuin bangaip ngajar2 gitu, atau apapun yg bisa saya lakuin (non materi yaa) hehehehe. Itung2 nabung buat akherat, siapa tau surga dan neraka itu ada. 😀
Mas Reza dapat menghubungi Saudara Emjie dari SERRUM di halaman ini. Atau menghubungi beliau di +62 21 47869740. Terimakasih atas niatnya. Insya Allah, udah dicatet ama Malekat rokip. Hehehe.
Agustus 14, 2007 at 10:50 am
Yang ini komentar tentang budaya seks nusantara.
No Komen! Huhehehehehe…
Seharusnya, seperti buku sejarah, penjelasan abang ditambah dengan gambar2 sebagai bantuan untuk memperjelas topik abang kali ini. Huhehehehe…
Balesan komennya… “No Comment”.
Huehehe
Agustus 14, 2007 at 11:19 am
Memang benar, harusnya seks jgn di jadikan sesuatu yang tabu.
Sudah kodratnya manusia kalau semakin ingin tahu dan semakin di larang, jadi malah mencari cari sendiri. Nah celakanya informasi yang beredar bebas itu kebanyakkan yang salah.
Saya jadi terangguk” pas melihat “Ia menyebut bahwa mentalitas lelaki pada masa itu tidak terkendali, menjadi budak nafsu, sementara libido mereka menyerupai orang Arab, melebihi orang Cina, tapi dalam bekerja dan menabung mereka tidak bisa meniru kedua bangsa tadi.”
Dalam beberapa hal kita memang meniru sesuatu bagian yang ” enak ” saja. Nampaknya mentalitas ini yang perlu di ubah.
Topik yang bagus pak. Namanya juga seks… hehehe
Makasih, Pak Akonx.
Agustus 14, 2007 at 12:11 pm
🙂
Agustus 14, 2007 at 12:41 pm
Anak saya umur 9 & 7 tahun bertanya mengenai seks dengan vulgar sekali kepada kami. Saya mingkem, biar istri saya saja yang jawab, hihihihi 😀 dasar cowok tidak bertanggung jawab, mungkin itu sumpah serapah istri saya di dalam hati.
Tapi soalnya, jawabannya dia bagus sekali sih. Dijelaskan apa adanya, lengkap dengan konsekuensi & tanggung jawab (harus menikah dulu, kalau tidak nanti nasib anak-anaknya gak jelas, kesian), dalam bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
Endingnya tetap dibuka, sehingga bisa ada sequelnya / mereka tahu bahwa mereka bisa bertanya kepada kami kapan saja mengenai topik ini — dan tidak perlu mencari tahu ke tempat / orang lain.
Saya cuma bisa ikutan nimpali sedikit-sedikit, dan siap-siap kena hujan cubitan setibanya di rumah nanti, hihihi.
Pak Harry, kalau bisa, pertanyaan dan jawabannya diposting. Biar rekan-rekan blogger yang juga jadi orangtua bisa belajar sama-sama. Tapi kalau terlalu vulgar pertanyaannya, yaa bolehlah dieufimismekan. Hehehe
Agustus 14, 2007 at 6:22 pm
Bangsa yang besar hendaknya belajar dari sejarahnya dan tidak menghapus dan menutup2in apa yang telah lewat meski itu nista…
Sekarang dan kedepan, langkah ini hendaknya selalu mengambil referensi sejarah juga agar tidak berulang dan meski ada kecenderungan sejarah terulang kembali – antisipasi bisa dilakukan agar “sang colateral” bisa minimum..
Setuju sekali, Kang Domba (*sekarang udah ga jadi kampret lagi yaa? hehe*). Karena kalau tidak diantisipasi, berbahaya. Jatuh di lubang yang sama.
Maka itu ditulis.
Agustus 14, 2007 at 8:55 pm
sex, topik yg selamanya menarik. 🙂 sayapun termasuk yg setuju dgn pelajaran sex di sekolah2, agar murid tdk salah kaprah. (tapi kok di sekolah2 kita gak ada sih?)
Sekolah mana?
Sekedar sharing, ibu saya guru di SDN 07 pagi Cilincing. Beliau mengajarkan juga loh reproduksi manusia.
Namun karena beliau juga guru ngaji, diajarkannya melalui konteks agama.
Anak-anak SD sekarang sudah banyak loh yang mempertanyakan seks pada guru mereka.
Tentu saja, sesuai kapasitas otak mereka.
Agustus 14, 2007 at 11:51 pm
Secuil dari sejarah perjalanan kehidupan.
Selamat berkarya agar yang melek bukan hanya anak-anak jalanan – tapi juga anak-anak gedongan.
Amiinnn. Andaipun bukan doa, saya anggap doa saja, lah.
Agustus 15, 2007 at 12:17 am
Selayaknyalah orang tua memberikan pengertian yang benar mengenai seks kepada anak-anaknya. Jangan langsung melarang si anak jika membicarakan masalah seks.
setuju.
Agustus 15, 2007 at 2:00 am
Berbicara masalah yang satu itu emang ngak ada habisnya sampai kapanpun, selalu mengikuti manusia.
Manusia?
Emang binatang tidak?
Hehehe
Agustus 15, 2007 at 2:06 am
ini tulisan yang sangat bagus, membuka mata pikiran dan rasa tanggung jawab kepada kelakuan dan perlakuan kita terhadap S***
salam kenal….
Salam kenal juga
Agustus 15, 2007 at 3:17 am
Ada tiga istilah yang penggunaannya hampir sama dan bahkan kadang
tumpang tindih, yakni seks, gender dan seksualitas.
Tolong dong bantu menjabarkan, Mas? agar kami malahan tidak bertanya-tanya setelah komentar ini dipublikasi.
Agustus 15, 2007 at 4:16 am
ingat pelacuran dan sex adalah pekerjaan tertua dan pertama dalam peradaban manusia..dimana saja..Tak kecual Indonesia, sejarah mengajarkan sex dan kekerasan sangat akrab di Indonesia, mau dari Sultan, ulama, Raja, Rakyat jelata, Presiden..Kolam Taman sari milik kasultanan Yogja, juga menyediakan kamar yang bisa melihat langsung selir selir atau penari yang mandi, sehingga sultan bisa langsung manggil untuk ” sepukul dua pukul” di peraduan.
Mengenai Sultan Iskandar Muda, bukan dia yang menolak,.justru dia yang minta dikirimi dua gadis bule ( baca KERAJAAN ACEH Jaman Sultan Iskandar Muda 1607 – 1639 ) by Denys Lombard sebuah disertasi doktor tahun 1963 di Ecole Pratique des Hautes Etudes, Perancis. Ada yang menarik dalam transkrip terjemahan surat Iskandar Muda is mengatakan,..” anak laki laki yang nanti mereka lahirkan akan saya angkat menjadi raja di Priaman, Pasaman dan pesisir tempat anda mengambil lada “..Jadi rupanya Sultan sudah ‘ konak ‘ melihat bule dan menjanjikan raja bagi keturunannya. Cuma pengirimannya nggak jadi, kalaupunjadi pasti yang dikirim pelacur dari Soho, London..he he
Mas Iman. Makasih atas Infonya. Bener, saya memang make Lombard sebagai salah satu referensi. Tapi dieufimismekan. Sebab beberapa waktu lalu, diskusi dengan beberapa teman dari NAD belum menyepakati hal itu (datang tidaknya dua pelacur Inggris).
Mas Iman datang mendukung data saya. hehe.
Agustus 15, 2007 at 8:13 am
setuju banget sama tulisan ini. aku muak sama indonesia yg terlalu menutupi ilmu seks sampai membuat anak2 kepengen tau dan malah terjerumus. kyk lingkaran setan. stupid habit. pantesan indonesia ngga maju2.
Makasih telah menangkap isi postingan ini dengan baik.
Agustus 15, 2007 at 8:22 am
Jadi mnurut Bang Aip,,,kira2 gimana solusi (pribadi) u/ mengarahkan budaya sex n sex education yang ‘aman’&’sopan’ bg generasi sekarang & kedepan?
Saya kira peran orang tua yg ‘edukatif’ u/ memberikan first-sex-education pd anak2nya, adalah langkah awal yg bagus sebagai ‘basic knowlegde’, stidaknya anak2 punya ‘modal’ tempat u/ bertanya seputar sex.
Peran pemerintah u/ mendidik masyarakat agar dpt memberikan ‘first-sex-education’ yg baik pd anak2 Indonesia menurut sy diperlukan, mengingat banyak orang tua yang awam / malu/binggung ‘gimana cr meng-handle pertanyaan2 ttg sex dari anak2 mreka’dan terutama membimbing&memantau anak dlm masa perkembangan mental-spiritual menuju arah pendewasaan..
smoga postingan Bang’Aip dpt menyemangati pr fans-nya bang’Aip u/tidak malu/malas u memulai memberikan sex-education yg aman&sopan…kita mulain dr anak2 kita yu’yaaa’yuuuuuu
Buset dah.. fans saya siapa? Huehehe. Berasa seleb nih. Huehehe.
Komentator #13, #35 dan #36 punya jawaban yang bijak. Silahkan dibaca.
Agustus 15, 2007 at 8:28 am
Wah postingan ini mantep.
Agustus 15, 2007 at 9:14 am
Apapun momennya, bahasannya tetep SEX 🙂
pake KS mas, ndak pake X. Kalau pakai X, bisa jadi XXX. Tapi kalau pakai KS, jadi KSKSKS.
🙂
Agustus 15, 2007 at 11:56 am
ough!
akhirnya aku tahu juga isi posting ini setelah sempat tidak bisa membuka posting ini yang diterjemahkan sebagai situs porno oleh server kantor 😀 hehehe
hah… makin ditekan, biasanya perkembangannya melebar, tapi kalau dibiarkan petumbuhannya meninggi. susah juga… aku setuju untuk mulai dari keluarga dulu… memberikan informasi yang jelas, memberitahukan efek sampingnya seks, kamsudnya… jika itu dilakukan sebelum waktunya dan tidak aman… halah!
jadi inget, sepupu abg-ku yang tiba-tiba nanya, “mbak G-spot itu apa sih?” mateek… gimana ngejelasinnya?
G-Spot itu singkatan dari grafánberg Spot. Informasi lengkapnya kan ada di wikipedia. Masalahnya, waktu ditanya, belum baca wikipedia. Jadi amunisinya melompong. Hehehe.
Agustus 15, 2007 at 2:35 pm
2 hari menjelang 17 agustus
seks menjadi sesuatu yang tabu bagi anak-anak karena banyak orang tua gak memahami gimana caranya berkomunikasi dengan baik pada anaknya. sehingga sang anak pun mencari jawab semua gundahnya di liarnya kehidupan.
kalo udah kaya gini, yang salah siapa?
orang tua?
anak?
sistem?
kapitalis?
globalisasi?
yang jelas, di 62 tahun kemerdekaannya, semua orang yang hidup diatas bumi ini mesti mikir lagi, apa yang udah kita persiapkan untuk kemajuan bangsa ini.
Kalo nyari kesalahan mah susah. Akhirnya, paling nyari kambing item.
Postingan ini, hanya sekedar berbagi kok. Antar para pengasuh anak.
Hehehe.
Agustus 15, 2007 at 3:31 pm
berbicara ttg sex….saya jamin,ga ada habisnya…
Masa sih. Sudah nyoba?
Enak ga?
Agustus 15, 2007 at 5:37 pm
Kado kemerdekaan yang unik nih Bang… 😀
Malah saya jadi ingin tahu deail sejarah beginian, semisal di masa penjajahan Belanda dan Jepang… (lain kali ditulis ya bang…?) 😀
Huehehe… Hayuh, coba tanya pada orang tuanya. Jangan tanya pada ‘laki-laki tak bertanggung jawab’ macam saya ini. Huehehe.
Agustus 15, 2007 at 5:38 pm
Ralat. TErtulis “deail” seharusnya “detail”.
Agustus 15, 2007 at 7:40 pm
Mau ditutup-tutupi ataupun dibikin gamblang, seks bakal tetep laris. Bandingkan Amerika, Arab, dan tentu saja Indonesia.
Masalahnya, seks itu enak. Naluri, kalau mau kaya ya jualan sesuatu yang enak. Kalau ndak enak, ndak laku. Postingan ini, secara nggak langsung juga menjual tema seks.
Hare gene ngomongin seks… :p
Harusnya ngomongin apa yaa?
Agustus 16, 2007 at 6:58 am
Bukan ditutup-tutupi. Hanya memang kita sendiri seperti “kucing yang malu-malu” jika dikasih “makanan” seks. Nyatanya kita juga liar. Mmm…?
Meoongggg…
Hehehe. Mirip iklan kondom.
Agustus 16, 2007 at 10:24 am
wah jadi terilhami nih bang aip.
kebetulan tempo hari temen saya di panyingkul.com mengirimkan sekumpulan link yg menjadikan pidato Opa Opik sebegai polemik di berbagai media. Menarik juga upaya Opa untuk melawan gerakan yg disebutnya sastra neo-liberalis, yang oleh beberapa kalangan diwakili oleh TUK. Lebih menarik lagi tanggapan terhadap pidato Opa tsb.
Saya pikir, dalam beberapa hal kita masygul kalo rupanya karya sastra itu disalahgunakan oleh pembaca. Tentu bukan maksud si sastrawan untuk memberi stimulus agar pembacanya berpikir macam2. Tapi adalah tidak bijak juga menyerang secara general sastrawan2 yang seharusnya merdeka melahirkan karya2 yg baik. Pokoke ambil baiknya, buang jeleknya…
Merdeka!
Eh Daeng, saya malah curiga, ini eksploitasi dunia industri buku Indonesia yang ‘mati suri’, hehehe.
Gini aja, dulu kan ada MANIKEBU dan LEKRA. Trus gontok-gontokan. Lewat karya tentunya. Dan yang pasti, ada hasilnya, yaitu karya. Nah sekarang kan ga ada. Maka itu, industri publishing harus membuat sebuah inovasi, agar perutnya tetap kenyang.
Jadi, mirip logika industri musik rap/hiphop di AS. Dimana para rapper, diadu dalam sebuah kontes industri, untuk saling memaki. Lalu, gara-gara pada punya pestol, saling menembak untuk membunuh. Contohnya Tupac dan Notorius Big D. Nah, perkelahian, pembunuhan dan intrik itu, dimuat di media massa. Membuat para khalayak, jadi pada beli kaset mereka.
Untung aja Opa Taufik ga punya pestol.
Andaipun punya, pasti ga dipake buat ‘nembak’ HH.
Huehehe.
Merdeka juga!!!
Agustus 17, 2007 at 10:01 am
merinding bacanya eung, meuni detail dan terbayangkan secara liar oleh imaji saya *halah*
gak pernah kepikiran bahas sistem “kresek” di negara kita dengan cara ini, jadi sumber inspirasi
MERDEKA
Merdeka Mas Idham!
Selamat berimajinasi liar di blog ini.
Agustus 17, 2007 at 10:15 am
semakin di tutupi memang semakin menantang. 😀
Contohnya? Hehe
Agustus 17, 2007 at 2:24 pm
Mana gambar-gambarnya?
Yang mana?
Agustus 18, 2007 at 10:04 am
rindu postingan berikut, seks sesudah 1945…
Sabar-sabar. Lagi sibuk euy. Pusing nih, Kang. Tangan tinggal satu. Jatuh. Susah beraktifitas.
Agustus 19, 2007 at 11:22 am
hebat kang datanya…..
makasih ah…kepake bgt neh…
sama-sama, Teh.
Agustus 19, 2007 at 11:54 pm
oot sih.. tp barusan baca newsfeed dan nemu satu kata yg lnsung ngingetin saya ke blog ini: Cilincing! :p
http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=
“Tiga Tahanan Polsek Cilincing Kabur
from Media Indonesia – Aktual
JAKARTA–MIOL: Tiga tahanan Polsek Cilincing, Jakut, kabur saat akan dititipkan ke Rutan Salemba. Ketiganya melarikan diri dengan cara meloncat dari mobil yang membawa mereka. Satu tersangka ditangkap kembali dua hari kemudian.”
Huehehe… Berita cilincing, pasti ga jauh dari hal-hal seperti ini. Huehehe
Agustus 20, 2007 at 3:07 am
assalamualaikum , pertanyaan anda tetang fungsi masjid sudah di jawab
kan saya copikan beberapa tanya jawab beberapa ustad mengenai fungsi masjid ini…dan bagaimana pendapat beliau-beliau mengenai berjualan di masjid…
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Masjid nabawi di masa Rasulullah SAW merupakan rujukan kita dalam membangun masjid di zaman sekarang. Bagaimana bentuk masjid dan alokasi fungsi-fungsinya, rujukannya adalah masjid nabawi.
Sirah nabawiyah telah menjelaskan kepada kita bahwa Rasulullah SAW telah menjadikan masjid bukan sekedar sebagai pusat peribadatan saja, tetapi lebih dari itu, beliau memanage negara dari masjid.
Di dalam masjid, para shahabat mendengarkan Rasulullah SAW membacakan Al-Quran, juga mempelajari serta menghafalnya.
Di samping masjid nabawi juga terdapat ruangan khusus untuk para ahlusshufah, yaitu mereka yang tidak punya rumah tinggal dan menempati bagian dari masjid untuk tempat tinggal.
Di dalam masjid beliau pernah mengatur strategi perang, termasuk melatih para shahabat. Di dalam masjid beliau pernah melaksanakan walimah pernikahan seorang shahabat, bahkan termasuk membolehkan melantunkan nasyid atau syair-syair.
Hadits yang shahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim telah menjelaskan hal-hal tersebut.
أن عمر رضي الله عنه مر بحسان وهو ينشد في المسجد فلحظ إليه، فقال: قد كنت أنشد فيه، وفيه من هو خير منك. يعني رسول الله صلى الله عليه وسلم،
Bahwa Umar ra melewati Hasan yang sedang bernasyid di dalam masjid, maka dia memperingatkannya. Namun beliau berkata,”Aku pernah bernasyid di dalam masjid sedangkan di dalam masjid itu ada orang yang lebih baik dari dirimu, yaitu Rasulullah SAW (HR Bukhari dan Muslim)
Namun ada beberapa perbuatan yang terlarang untuk dilakukan di dalam masjid. Misalnya berjual beli untuk urusan dunia.
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (إذا رأيتم من يبيع أو يبتاع في المسجد فقولوا: لا أربح الله تجارتك وإذا رأيتم من ينشد فيه ضالة فقولوا: لا رد الله عليك). رواه الترمذي
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Bila kamu melihat seseorang berjualan di dalam masjid, maka katakanlah,”Semoga Allah tidak memberikan keuntungan pada daganganmu.” Dan bila kamu melihat orang yang mencari barangnya yang hilang, maka katakanlah, “Semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu.” (HR Tirmizi)
Termasuk yang terlarang juga adalah masuknya orang yang sedang dalam keadaan janabah di dalamnya, sebagaimana firman Allah SWT
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. (QS Al-Nisa’: 43)
Namun larangan itu oleh para ulama dikhususkan pada tempat shalat saja. Sedangkan wilayah penyangga masjid tidak termasuk yang terlarang. Yang dimaksud dengan wilayah penyangga misalnya halaman masjid, trotoar, kamar mandi, wc dan lainnya.
Batasannya adalah apa yang diikrarkan sebagai masjid dan yang diikrarkan sebagai bukan bagian dari masjid. Tentu saja yang berhak utnuk mengikrarkannya adalah pengurus masjid. Mereka itu akan membeikan batasan wilayah mana saja dari area suatu masjid yang termasuk kategori masjid dalam arti syar’i, serta bagian mana yang bukan.
Seandainya masjid terdiri dari 2 lantai, maka boleh diikrarkan bahwa yang termasuk kategori masjid secara syar’i adalah lantai 2 saja beserta selasarnya. Sedangkan selain dari ruang itu, seperti tangga, lantai 1 seluruhnya diikrarkan bukan sebagai bagian syar’i masjid yang terikat dengan hukum.
Yang penting, ketika ruang bawah disewakan untuk pernikahan, pengurus masjid tetap wajib punya kekuasaan untuk mengatur pihak penyewa. Misalnya, tidak boleh dilangsungkan acara ketika sedang berkumandang azan hingga shalat berjamaah selesai.
Sebab pemandangan yang kontras sering terjadi. Yaitu acara walimahan diselenggarakan di masjid, namun saat adzan berkumandang dan shalat jamaah dilaksanakan, pihak penyewa tetap jalan terus dengan acaranya. Sama sekali tidak menghormati masjid sebagai pusat ibadah.
Seharusnya peraturan untuk menghentikan acara bila ada waktu shalat sejak awal ditegaskan. Bahkan kalau perlu listriknya di ruang pernikahan dimatikan sementara azdan dan shalat sedang berlangsung. Ini perlu ditegaskan sejak awal agar tidak terjadi salah paham. Jangan sampai orang berpikir seenaknya menyelenggarakan pernikahan di masjid, tapi malah tidak ada yang shalat. Tentu fenomena ini mengiris ulu hati kita.
Anjuran
Ada satu hal lagi yang penting sekali untuk diperhatikan, bagi teman-teman yang sedang sibuk mengurus masjid. Kita seringkali terjebak bicara tentang fasilitas masjid, bentuk bangunan secara pisik, tetapi seringkali luput perhatian kita dari berbicara masalah isi masjid.
Sejatinya, pembangunan sebuah masjid itu bukan hanya berkisar masalah bangunan, tetapi sebelumnya adalah bicara SDM (sumber daya manusia). Setiap masjid membutuhkan seorang imam yang ideal, bukan sekedar bisa memimpin shalat jamaah, tetapi seorang yang faqih dalam agama. Imam masjid seharusnya bukan hanya sekedar pintar baca quran dan menghafalnya. Tetapi hendaknya seorang yang ahli di dalam masalah hukum syariah.
Kepada imam masjid inilah para jamaah datang bertanya dan mengaji agama. Karena itu, idealnya dia adalah seorang yang ahli di bidang syariah, menguasai bahasa arab, punya latar belakang pendidikan syariah yang cukup untuk menjawab semua masalah umat.
Imam masjid perlu dikemas menjadi seorang yang profesional di bidangnya. Bekerja setiap hari di masjid, mengurus semua urusan umat, mulai dari urusan masuk wc sampai masalah mengatur negara.
Seandainya di tiap masjid ada satu orang ulama yang punya kaliber mumpuni, maka insya Allah masjid itu akan punya fungsi yang optimal.
Sebaliknya, bila masjid hanya diisi oleh mereka yang sekedar bermodalkan semangat saja, tapi tanpa ilmu, maka sulit mengharapkan dari masjid terlahir umat yang kuat. Sebab umat yang kuat itu berbandaning lurus dengan kualitas pembinaannya. Dan kualitas pembinaannya sangat tergantung kualitas imam masjidnya.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Agustus 20, 2007 at 8:39 am
pembahasan, obrolan atau bisnis tentang selangkangan selalu menarik dan laku untuk dijual..
kenapa ya?
ada yang lebih menarik dari itu?
Ada saran?
Agustus 21, 2007 at 1:16 pm
saya jadi inget, satu perkataan salah satu guru saya. Selama ini kan banyak orang mengatakan kalau seks bebas itu adalah pengaruh dari budaya barat yang terus masuk melalui celah globalisasi dan modernisasi.
Tapi, beliau bilang bahwa bukankah budaya seks bebas itu bukan mutlak berasal dari negeri barat sono. tapi, malahan lebih dulu muncul dalam budaya masyarakat “bahela” alias jaman kuno dulu.
tulisan ini ternyata lebih menguatkan pernyataan beliau.
infonya keren banget nih, mas.
Lam kenal. Kunjung-kunjungan blog yuk?
Salam kenal juga, Mbak Suci. Blog anda bagus kok. Pak Guru anda juga benar.
Mengenai seks bebas. Ini sebenarnya masih agak rancu. Apakah seks yang dilakukan dengan bebas, tanpa paksaan atau beban? Atau hubungan seks dengan manusia bebas? Atau melakukan kegiatan seks di tempat bebas? Misalnya masturbasi di angkutan umum, seperti bis, dapatkah dikategorikan sebagai seks bebas? 🙂
Agustus 21, 2007 at 1:19 pm
Benar… Benar-benar benar! 😛
Agustus 21, 2007 at 3:49 pm
biar ditutup-tutupi, tetep di eksport bang!
Kalau yang ini, sedang saya riset, Mas Peyek. Karena isunya sudah banyak terbukti. Kalau sudah ada hasilnya, ntar saya posting deh. Pasti.
Agustus 21, 2007 at 5:35 pm
kalo cakmoki bikin ensiklopedia buat istilah medis, bang aip bikin ensiklopedia seks ajah,, dikupas dengan menarik kaya gini 😉
Whuehehe… Ga berani nyaingin CakMoki. Beliau kan dikandidatkan penerus dr. Naek L Tobing dan dr. Boyke. Huehehe. Ampuun, Cak.
Agustus 21, 2007 at 6:11 pm
yg tahun gw pernah baca bukunya…di intisari dan di buku teman gw, uh kejam, udah gitu ga dikasi makan yg layak lagi. eh pantesan di singkawang banyak amoy2 cantik gitu toh ceritanya
Mengenai amoy Singkawang, saya pikir anda sebagai putera aseli Kalimantan lebih paham, Bung Resta. 😀
Agustus 22, 2007 at 3:59 am
karenanya saya tertarik untuk merambah ke bisnis dunia prostitusi 😛
prostitusi pria, Joe?
Agustus 22, 2007 at 11:36 am
[**lihat komen diatas sayah**]
boleh investasi ga joe?! trus kita angkat bangaip sbg. manager operasionalnya. 😆
Wah, saya lagi mengincar jabatan jadi ketua PSSI nih. Katanya lebih basah daripada jadi mucikari.
Huehehe
Agustus 22, 2007 at 1:44 pm
Kayaknya orang2 segenerasi dengan aku ga hanya sekedar ditutupi dari seks aja ya tapi ditutup dari segala informasi tentang masa lalu 😦
adakah keinginan penghapusan sejarah bangsa ini kah…
🙂
Kelihatannya begitu sih. Saya juga bingung. Apa maunya mereka (yang mbakarin buku)?
Agustus 23, 2007 at 3:05 am
waduh, tulisannya bagus n bisa jadi referensi ;p.
btw mas, tahun 42-45 bukan sado-masochist yang muncul, tapi hanya sadisme seksual aja. soalnya kan masochism (“passive counterpart of sadism is masochism, the sexual pleasure or gratification of having pain or suffering inflicted upon the self..”, wikipedia)-nya ga ada. saya yakin ga ada jugun ianfu yang menikmati kesadisan tentara jepang itu!
Makasih Mas Lucky atas koreksinya. Saya mengacu pada wawancara seorang mantan militer Jepang yang bertugas di Indonesia. Dia adalah salah seorang pelaku kekejaman tersebut. Pangkat terakhirnya Nito (Hiko) Heiso. Kami berhasil mengorek sedikit informasi dari nya mengenai peristiwa kekejaman tersebut. Waktu itu, wawancara di Chiba, Japan. Bapak itu mengaku bahwa ia menikmati setiap darah dan kesakitan perempuan Indonesia yang ia perkosa.
Sayang sekali, tidak lama kemudian bapak itu bunuh diri. Tidak lama setelah wawancara.
Agustus 23, 2007 at 11:29 am
Ngos2an baca hingga koment ke-72, ilmu yang didapat banyak salah satunya:
santri perlu tahu banyak tentang seks… 🙂
Huehehe. Emang di pesantren ga diajarin, Pak. Katanya ini salah satu cabang ilmu penting buat manusia loh. Hehhee
Agustus 23, 2007 at 5:02 pm
[…] Seks, hehe, menurut saya ini lebih pantas kalau disebut kebutuhan. Lha Nabi saja butuh SEKS, apalagi kita? Ngaku aja lah! Tapi kalau sampai lewat batas, sampai koleksi banyak istri demi […]
Agustus 24, 2007 at 5:53 am
salam bos, punya ide gak, gimana cara mengembalikan situsku yang dihack…
Agustus 24, 2007 at 11:05 am
Makasih banyak tipsnya. Sudah aku turunkan com_nice talks nih bos, tapi bagaimana caranya menampilkan index.php yang asli… huhuuuu 🙂
(*Semua pertanyaan mengenai situs buntetpesantren.com dari Mr Kurtubi sudah terjawab melalui email pribadi. Alhamdulillah website ini kembali bekerja lagi dengan semestinya*)
Agustus 24, 2007 at 11:47 am
“Hehehe. Kayaknya, makin banyak hidung belang yang akan terdampar di blog ini, Kang. hehehe”
daptar! *walaupun hidung sayah tidaklah belang..
Bentar lagi, setelah baca tulisan-tulisan saya, pasti kena demam belang juga, mas Edo. Huehehe
Agustus 24, 2007 at 2:26 pm
Pertanyaan: Apakah Islam agama teroris?
Jawaban: Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk menjadi teroris.
Tetapi, di dalam Al-Qur’an, ada banyak sekali ayat-ayat yang menggiring umat untuk melakukan hal-hal yang tidak manusiawi, seperti: kekerasan, anarki, poligami dengan 4 istri, anggapan selain muslim adalah orang kafir, dsb. Sikap-sikap tersebut tidak sesuai lagi dengan norma-norma kehidupan masyarakat modern.
Al-Qur’an dulu diracik waktu jaman tribal, sehingga banyak ayat-ayat yang tidak bisa dimengerti lagi seperti seorang suami diperbolehkan mempunyai istri 4. Dimana mendapatkan angka 4? Kenapa tidak 10, 25 atau bahkan 1000? Dalam hal ini, wanita tidak lagi dianggap sebagai manusia, tapi sebagai benda terhitung dalam satuan, bijian, 2, 3, 4 atau berapa saja. Terus bagaimana sakit hatinya istri yang dimadu (yang selalu lebih tua dan kurang cantik)? Banyak lagi hal-hal yang nonsense seperti ini di Al-Qur’an. Karena semua yang di Al-Qur’an dianggap sebagai kebenaran mutlak (wahyu Tuhan), maka umat muslim hanya menurutinya saja tanpa menggunakan nalar.
Banyak pengemuka muslim yang berusaha menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an supaya menjadi lebih manusiawi. Tapi usaha ini sia-sia saja karena ayat-ayat Al-Qur’an itu semuanya sudah explisit sekali. Sehingga tidak bisa ditawar lagi. Disamping itu, pemuka muslim atau siapa saja yang coba-coba memberi tafsiran yang lebih manusiawi tentang Al-Qur’an pasti mendapatkan ancaman terhadap keselamatan fisiknya.
Jadi umat muslim terjebak.
Agustus 24, 2007 at 2:34 pm
atas sayah
weh berarti yg kitabnya agama laen diracik di jaman millenium semua pantesan mo dibilang agama dari tuhan lagi udah ga bisa lagi sebab diracik oleh otak2 manusia sih ;p
*ga jelas ni orang iks*
Agustus 24, 2007 at 2:57 pm
tidak bisa dipungkiri manusia merupakan hewan yang diberi kelebihan akal dan budi…terkadang sifat kehewanan masih begitu kental untuk nongol…
maksudnya?
Agustus 24, 2007 at 9:25 pm
[…] TERBUKA BUAT SEMUA BLOGGER YANG KENA KOMENTAR SAMPAH (SPAM) BELIAU: Mohon komentar beliau di-mark as spam saja, berhubung saya tidak bisa menemukan alasan […]
Agustus 25, 2007 at 3:59 am
Lagi bikin Skripsi jurusan Seksologi pak? (just kidding)
Emang ada jurusan seksologi?
Huehehe
Ikut dong!
Agustus 25, 2007 at 2:42 pm
jadi pointnya, tenyata kita ini bangsa yang muna, hipokrit kebablasan?
ah, ternyata bener apa yg selama ini saya percayai. kita nggak se-berbudaya itu kok. selama ini yg selalu digembar-gemborin kan itu, “kita ini bangsa dengan nilai moral dan adat ketimuran yang kuat blah blah blah…”
(buseeettt, saya masih terpesona *halah*, ini postingan pake survey? semua datanya valid? wow…)
Jujur, saya nggak pernah bilang bangsa Indonesia muna atau hipokrit kebablasan. Andai ditelaah postingan ini dengan cara seperti itu, mohon maaf.
Agustus 28, 2007 at 3:42 pm
bangaip. top markotop.
gw nyesel ketinggalan topik seru begini.
tapi komen gw dah abis ilang gara-gara B Ali komntar panjang lebar ga jelas di atas.
gw dukung Amd.
bangaip, lo sekarang gw monitor terus, biar ga ketinggalan dan ga ke duluan B Ali
Hehehe, biarin aja Kew. Ga usah pusing ama komentar orang aneh. Masih banyak orang baek kok di dunia ini yang komentarnya cerdas dan membangun.
Agustus 28, 2007 at 10:07 pm
Bang Aip,
orang Indonesia jadul (yang bikin candi Sukuh, Borobudur dll), punya pandangan yang beda tentang seks dibanding dengan orang sekarang. Buat mereka seks itu bukan tabu, alias kegiatan sehari-hari yang biasa. Tapi, bukan berarti boleh sembarangan dengan siapa saja berapa saja dll dkk dst.
Maka lingga dan yoni bukan barang aneh, malah simbol kesuburan, karena dari bertemunya lingga yoni lahir kehidupan, dianalogikan dengan harapan masyarakat akan kemurahan hati alam memberikan panen yang baik, tipikal di negara dengan budaya agraris.
Buat studi banding boleh liat candi-candi Hindu di India, kegiatan kopulasi digambarkan dengan jelas, tapi atmosfernya secara keseluruhan bukan porno tapi erotis, bukan masalah kuantitas tapi kualitas.
Betul bahwa aliran Tantra Buddhism juga menyebutkan bahwa kegiatan seks bisa fungsional untuk spiritualitas pelakunya, tapi pertanyaannya: pelakunya harus orang yang sudah mencapai tingkat spiritualitas macam apa? kondisi mental saat melakukan seks itu sendiri seperti apa? Banyak prasyaratnya. Sayang kebiasaan manusia ngambil/ quote sepotong informasi tapi ga liat konteks teks/ ajaran secara keseluruhan, yang ada malah jadi salah kaprah.
Soal Kharma Vibbhangga, itu ga bisa dilihat lepas dari Buddhism. Fase itu ada di paling bawah, berfungsi sebagai ilustrasi di mana manusia masih dikontrol oleh insting, dari makan sampai seks. Dalam teks Buddhism jelas-jelas disebut soal kamatanha (bahasa Pali, artinya sexual craving) sebagai salah satu craving yang paling bikin ketagihan dan sulit dikontrol :). Tapi… jangan lupa bahwa di tingkat paling atas dalam perjalanan spiritualnya, manusia diharapkan mencapai tingkat arupadhatu (tanpa elemen rupa, bentuk), orangnya disebut arahat, ini merupakan tingkat paling tinggi pencapaian nibbana.
Sorry kalo dah kepanjangan komennya 🙂
Terimakasih atas masukannya.
Mengenai pornografi erotis jadul, sebenernya isu ini bukan saya yang melontarkan. Beberapa waktu lalu, beberapa pejabat yang menguasai areal borobudur dan sukuh, punya ide untuk menggusur dua candi ini karena mereka menganggap dua candi ini perwakilan setan selangkangan yang akan menguasai otak bangsa Indonesia melalui selangkangan. Waktu itu, saya cuma cengar-cegir aja mendengar mereka ngomong.
Mengenai Tantra, setahu saya, pada masa jadul itu di Medang dan Kadiri, ritualnya nyanyi dulu, trus makan ikan, trus menari, trus minum-minuman keras, terus melakukan hubungan seks. Benar bahwa ada aturan yang memberlakukan hubungan seks secara fungsional. Tapi sayang, tidak ada bukti. Maaf bagi para pemeluk Tantra. Sama sekali tidak ada keinginan untuk menyinggung perasaan.
Makasih yaa atas masukannya. Canggih euy. 🙂
Agustus 28, 2007 at 10:21 pm
Satu lagi nambahin, sy dah pernah baca Kamasutra tulisan Vatsyayana, jujur aja nih, ga ada erotik-erotiknya seperti pendangkalan yang beredar di pasar sekarang.
Lebih layak dikatakan itu adalah hasil studi sosiologi-antropologi seorang akademisi India di jamannya. Cuma satu chapter pendek yang membahas soal pose, sy bacanya bengong, ‘waduh, ini yang mau praktek sih musti bisa hatha yoga level advanced!’
Dosen Sanskrit sy waktu itu sempat ngoceh soal literatur erotik India, ‘Kalo mau liat sisi scientific-nya, baca Kamasutra-nya Vatsyayana, kalu mau liat sisi puitisnya…’ eh lupa, buku apa ya??? sy ga inget soalnya bukunya dah ga terbit, cerita soal kehidupan seks Rada dan Krishna. Cuma ada 1 eksemplar dipegang si profesor, bahasa Sanskrit pula.
Bikin penasaran si Paulo Coelho nulis apaan soal makanan dan seks. Tapi psst, katanya vegetarian have better sex than their omnivora fellows. Silakan dibuktikan sendiri 😀
Saya vegetaris. Masa sih?
Huehhee.
Makasih infonya.
Agustus 29, 2007 at 1:11 pm
tulisannya bagus bagi pendidikan seks. mengenai sejarah seks di indonesia ini
terimakasih
Agustus 30, 2007 at 6:02 am
sejarah seks indo?? wah sejarah yg terang-terangan banyak saksinya aja melenceng ga’ jelas arahnya gimana masalah seks yg tabu dan top secret?? coba ada novel2 ka’ cerita geisha or perilaku samurai jepank pasti nambah resensi sejarah seks nusantara. ayo pak dhe bikin bukunya!!
sudah baca buku Helen Colijn, atau H.L. Zwitzer? Itu adalah salah satu buku yang membahas perilaku seksual serdadu jepang pada masa pendudukan mereka di Indonesia tahun 1942-1945. Ditulis melalui kacamata ABG belanda, laki dan perempuan, yang diperkosa serdadu Jepang.
Saya nulis pengalaman diperkosa Jepang? Nggak bisa! Saya belum pernah diperkosa serdadu Jepang. Dan tidak pernah mengharapkan untuk diperkosa mereka.
Huehehe.
Agustus 30, 2007 at 4:18 pm
ngesex boleh2 aja,sah2 aja tapi harus sesama muhrim namanya juga kita manusia punya nafsu.tapi yg baikin gw gak setuju adalah cara ngesex bukan sama muhrimnya alias sex bebas
alloh melaknat para sek bebas itu
sex sesama muhrim, apa namanya?
Agustus 31, 2007 at 5:12 am
sejarah indonesia emang paling yahud deh
dibanding?
September 17, 2007 at 10:51 am
Kamasutra harus dipelajari, biar gayanya ngak itu-itu melulu. Biar ngak cepat bosen.
Kalo di kampung, kaki gunung, dimana hiburan ga terlalu banyak. Kamasutra ga banyak ngaruhnya. Huehehe.
Oktober 26, 2007 at 3:20 pm
sex merupakan suatu kebutuhan manusia dari zaman adam dan hawa sampai sebelum manusia belum punah dari muka bumi, sex tidak akan lepas dari namanya manusia. mungkin ada banyak cerita dan kisah sex yang belum tampil disini mulai dari sex semak-semak sampai sex berbintang….
sex merupakan bagian terindah dari manusia
Terimakasih sudah mampir dan memberikan opini.
November 2, 2007 at 11:27 am
Sex itu indah….seperti mukzizat Tuhan, dg proses yg baik sex akan menjelma menjadi suatu Karya agung yg tak ternilai,klo sex tdk diperlakukan dg baik maka SEX akan menjadi sebuah malapetaka,serat Centhini adalah karya Ruarbiasa yg mengemas sex secara Indah dan tdk Jorok,salut buat nenek moyang kita…Bravo SEX
November 7, 2007 at 11:01 am
HIDUP SEKS………………….
November 19, 2007 at 2:43 am
AWKAWKAWK eMANK SEKS ITU ENAK
November 19, 2007 at 2:45 am
WOI EMANK GAK ADA orang yang mau seks? jadi jangan munafik jadi orang.. mending kamu terang2an jadi kamu jangan jadi orang yang tidak mau dan hanya bisa ngomong doank jadi mending kamu langsung saJA BILAng MAU !
November 21, 2007 at 4:56 am
menurut saya sexs merupakan kebutuhan stiap makhlu yang ada di dunia,baik manusia,hewan,bahkan tumbuhan pasti memerlukan adanya sexs.tapi perlu kita ketahui bahwa tiadak semua tindakan sexsual berdampak pada hal yang positif,adakalanya dampak negatifnya apabila tindakan sexs tesebut di salah gunakan tidak pada tempatnya/tidak sesuai maka yang ditimbulkan akan menyebar pada beberapa aspek semisal pada kalangan remaja yang masih mempunyai tahap perkembanan minim dalam artian tingkat keingin tauan dan tingkat pengendalian emosi pada remaja yang amat sangat labil.AYO PEMUDA ISLAM,TEGAKKAN KHILAFAH ISLAMIYAH DARI SEKARANG,MARI BERSATU MEMBERANTAS KETIDAKLAZIMAN AKSI AKSI MORALITAS NEGATIF.ALLAHHU AKBAR…………
November 28, 2007 at 12:18 am
mas, abad ke 8 blanda udah masuk ya,,,
hebat ya belanda,,,
Baca kalimat berikutnya, “Hingga akhirnya ditutup oleh pemerintah kolonialis Belanda”.
Maaf yaa, kalau bahasa yang saya pakai membuat anda tidak mengerti. Atau apa lebih baik diterjemahkan dalam bahasa jerman ala wesseling agar anda mengerti?
Hehehe.
Desember 31, 2007 at 4:15 pm
saya rasa orangtua banyak yang tidak suka membicarakan hal sex berdasarkan kekhawatiran dan rasa sayang mereka kepada anak, tidak ada maksud membuat bobrok mental bangsa…
Di Amerika yang sex education cukup terbuka, malah menghasilkan generasi dengan luapan birahi..
Solusinya apa ya.. *berfikir*
Januari 31, 2008 at 1:27 am
Ip…artikel lo ‘nyang neeh gw link ke sini: http://andricahyadi.blogspot.com/2008/01/cermin-sadisme-penjara-seksual.html
Wabah Robot Gedek kambuh lagi eui, tambah parah, anak-anak organ tubuhnya pada ilangan sekarang.
Salam,
-A-
Thanks Dri. Iya, gue juga udah denger. Parah men. Beberapa saat lalu, gue ngontak temen-temen yang di POKJA anak dan di Polda. Moga-moga aja mereka bisa ngebantu.
Maret 7, 2008 at 12:20 pm
Saya menemukan artikel yang sangat menarik tentang: Agama: Pisau Bermata Tolu.
Ini linknya: http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=1326
Selamat membaca dan terima kasih.
—-
Terimakasih
Oktober 30, 2009 at 9:19 pm
Salam Kenal…
Indonesia Page – All About Indonesia
The Adsense Site – Guide to Online Adsense Earning
Februari 18, 2010 at 12:54 pm
[…] TERBUKA BUAT SEMUA BLOGGER YANG KENA KOMENTAR SAMPAH (SPAM) BELIAU: Mohon komentar beliau di-mark as spam saja, berhubung saya tidak bisa menemukan alasan […]
Mei 25, 2010 at 5:40 pm
Menarik ceritanya , Guam Network.
November 26, 2010 at 6:26 am
wahhhhh semuanya bagus-bagus