Beberapa tahun yang lalu, saya ditelpon Bengki, ia bertanya apakah account Salmah, teman kami, yang hobi ber-friendster-ria, telah disabotase. Ini cuplikan percakapannya;
“Rip, gile men. Masa profilenya Salmah di FS ancur banget gitu. School di isi oleh lokalisasi Pelacuran, trus Hobi di isi dengan mencari pria untuk ditiduri, dan occupation di isi sebagai pelacur jalanan. Kok Salmah jadi gila gitu?”
Untuk mengkonfirmasikan ‘kegilaan sesaat’ Salmah. Saya dengan serta merta menelepon Salmah. Hasilnya dapat ditebak, di telepon Salmah menangis tersedu-sedu. Accountnya di Friendster di jebol oleh tangan yang tidak bertanggung jawab. Sejak ia mengedit accountnya di komputer warnet.
(Pada saat itu, friendster masih banyak bugnya. Jadi kalau buka FS di warnet, terus kamu lupa logout, tapi langsung matiin komputer, maka selanjutnya, siapapun yang nyalain komputer yang sama, terus ngetik friendster.com, maka akan langsung ke halaman pribadi kamu. Hal yang sama juga pernah terjadi pada sebuah layanan email terkemuka. Hingga saat ini, FS tetap menjadi salah satu daftar utama riset data dalam aksi social engineering).
————————————————-
Beberapa minggu lalu, mantan client saya mencak-mencak di email dengan kalimat yang sangat aduhai nistanya, “Pak, kok goblok amat sih. Bikin web yang gampang hancur. Web kami itu diganti ama hacker. Mosok di depannya ada logo perusahaan saingan”
Saya merenung… Benarkah saya segoblok yang ia sangka? Sedemikian parahkah ketololan saya, membuat web yang banyak lubangnya?
Langkah yang saya ambil untuk menjawab pertanyaan diatas adalah:
- Login ke admin web tersebut, … dan saya langsung gagal, ternyata password sudah diganti. Wajar…, nampaknya mereka telah menyewa seorang admin untuk me-maintain web.
- Mengecek kualifikasi web dengan W3C standarisasi, melihat, sebanyak apa yang telah dirubah oleh defacer.
- Menghubungi admin baru mereka.
(Caranya jangan ditiru; Saya menghubungi kantor mereka sebagai supplier, bertanya nama admin baru mereka beserta emailnya. Lalu, menghubungi admin tersebut, menyamar sebagai wanita seksi di dunia maya, pura-pura kenal melalui date site. Asumsi awal saya adalah, si admin baru ini pasti punya kelemahan. Diantaranya adalah, hidup membujang! hahaha)
Admin baru mereka, masih muda, baru lulus sekolah, namanya…., ahhh sebut saja Irwing. Nah, si Irwing ini bener-bener tipe anak IT yang wannabe nerd. Bukan cuman gaya ngomongnya, tapi begitu pula cukuran rambutnya plus kacamata tebalnya. Bedanya, nerds asli itu pinter otaknya, nah si Irwing ini pinter ngibulnya.
Baru sekali chatting, ia langsung memberikan saya profilenya di Friendster dan MySpace. Belum lagi gaya sombongnya memperlihatkan liburannya yang ‘mewah’ melalui foto-foto di MyFlickr nya itu.
Chatting ke dua kalinya. Saya memberikan ‘foto saya’ setengah bugil. Itu foto colongan dari internet. Si Irwing kegirangan setengah mati. Kalimat-kalimatnya sudah mulai ngaco. Saya dengan mudahnya mengorek informasi, bahwa ia dalam keadaan depresi karena web yang ia kerjakan di deface. Saya tanya, apa password webnya. Ia memberitahu saya dengan polosnya. Ternyata setelah di lakukan crooss check, password itu tertera dalam sejumput kalimat di profilenya di Friendster, My Space dan Flickr nya.
Irwing tidak sadar, beberapa orang telah melakukan social engineering terhadapnya. Pertama, adalah si defacer (yang secara salah kaprah dianalogikan sebagai hacker oleh bosnya Irwing) web mereka. Mencari lubang keamanan pada web yang ia kerjakan melalui informasi yang ia berikan secara ugal-ugalan melalui profilenya di Internet.
Yang kedua adalah… saya, yang mencari tahu, siapa itu si Irwing? Membuktikan kepada diri sendiri, apakah kebodohan saya sudah jauh melewati ambang kewajaran. Hehe…
Setelah medokumentasikan riset dan ‘petualangan’ saya dalam mencari sumber lubang kemanan di web mantan client. Saya mengirimkannya kepada mantan client saya tersebut, bosnya Irwing. Lalu segera memutuskan hubungan dengan beliau, dengan alasan… “Amit-amit deh, jijay punya client yang mulutnya kayak kakus!”
Sejam kemudian, saya iseng, chat sama Irwing (Gila tuh anak, tega banget, jam kantor dipakai pacaran dengan ‘saya’, euy). Rupanya dia belum tahu bakal dipecat. Salah satu kalimat yang amat membekas di hati saya adalah…
“Sayang, semoga kamu tahu, sebagai ungkapan cintaku padamu. Semua pasword di kantor aku ubah menjadi namamu…”
ASTAGA!!!
Desember 18, 2006 at 12:55 pm
Rief.. Thanks ya dah mampir. Ttg postingan, friendster, aku ga gitu demen mainan fs.. ada acoount tapi jarang ditengok, hehe..
Kumaha damang kang?
Desember 18, 2006 at 2:18 pm
untung gw gak kaya Irwing..
walopun gw masih membujang.. tapi gw tetep stey kul aja kalo ada cewe..
** halah!! teori aja loh pung!! Bletakkkk!!! **
Desember 18, 2006 at 9:40 pm
*pengen jadi orang pinter*
Februari 14, 2007 at 12:42 am
jadi inget bukunya kevin mitnick “the art of deception” he..he..
Iye, logika basisnya sih sama. Dimana-mana social enginering mah sama. Di lapangan ajah yang berbeda, baik implementasi, maupun tool. Kalo dulu masih make telnet, sekarang pake nmap, misalnya. (*eh, masih pake nmap ga yee, jaman gue dulu mah masih make gituan, jangan-jangan sekarang dah basi! hehe*)
Februari 21, 2007 at 5:25 am
Gw salut sama caranya 😀
Ini mah biasa saja. Yang ga biasa, saya harus nyari poto stengah telanjang di internet, buat ngerayu si Irwing. Masalahnya, susah juga (saat itu) mencari poto wanita Indonesia setengah telanjang di internet. Kalo yang bugil polos mah, banyak! hehehe
Februari 21, 2007 at 10:49 am
Hancur banget tuh admin. =))
Iye, mangkanya dipecat.. hehehe
Februari 21, 2007 at 2:54 pm
Numpang nimbrung nih Mas…
Hm? Saya jadi bingung, pekerjaan Anda ini sebenarnya apa ya?
.
Btw, saya pernah nonton The Broken, bahas soal social engineering itu juga. Cuma kasusnya pada pemesanan pizza (ceritanya, dia bisa dapet pizza gratis). Kalo cara umum, mungkin seperti Anda itu, menyamar jadi seorang seksi nan bahenol, karena si adminnya sono pria. Tapi, di banyak kasus, menurut yang saya tahu, jenis kelamin tidak dijadikan “senjata” terpopuler. Sekali lagi, ini menurut saya.
.
Friendster, di samping menurunkan produktivitas, juga berdampak pada kemiskinan mendadak, seperi kasus di Singapura.
.
Eh, jadi kesimpulan ceritanya apa ini? Si admin itu jadi dipecat?
Benar, senjata kelamin memang bukan yang paling populer. Tapi psikologi admin masih tetap teratas. Hehehe. Contoh kasus: sebuah bank ternama di Eropa jebol, karena anak sang admin dijadikan sasaran. (*saya tau, karena kenal dengan adminnya. Info lanjut nggak bisa diceritakan*).
BTW, karena sekolahnya banyak maka pekerjaan saya juga jadi banyak Mas Pramur, hehehe. Malu ahhh kalau diceritain, nanti kebuka rahasia dapurnya.
Mengenai Irwing, ia dipecat.
Februari 24, 2007 at 6:14 am
berarti passwordnya jadi arifkurniawan dong? 😀
Huss kamu ini… mana ada perempuan indonesia setengah telanjang yang mampu meluluhkan hati seorang admin, bernama arif kurniawan? 😀
Maret 8, 2007 at 4:56 am
kayaknya asik kalo nguras isi otaknya arief.. hehehe..
penuh dengan perempuan indonesia setengah telajang.. hehehe.. peace..
temen gw juga ada yang kena kayak gitu.. fsna diobrak abrik.. kalau indonesia menerapkan sistem digital dekat-dekat ini, sepertinya diperlukan sosialisai yang lama banget dan harus mendetail..
yang mendasar (jangan pernah lupa logot)
Kalau ndak salah beberapa daerah sudah menerapkan konsep digitalisasi dalam birokrasi Pemda. Jadi sistemnya satu atap gitu. Saya lupa daerahnya, tapi nampaknya Jawa Timur dan Jawa Tengah jauh lebih maju daripada JKT dalam menerapkan sistem ini. Kalau tidak salah, Kendari akan menyusul dalam jangka waktu dekat (*gosip terpanas, hehe*).
Otak saya isinya beragam, mulai dari perempuan setengah telanjang sampe pinguin yang telanjang bulet. Hahaha…
Maret 8, 2007 at 4:59 am
::pramur::
saya juga pernah nonton the broken kemaren beli dari baliwae.. keren tuh apalagi pas tips ngamanin data biar ga bisa dibaca orang laen ..
caranya dengan membakar harddisknya.. *ngakak*
Maret 20, 2007 at 5:54 am
[…] seperti yang diketahui, email yahoo lebih rentan pembajakan, entah itu password thief, atau bahkan cara yang lucu seperti ini. 2.Domain presidensby.info tidak dalam kondisi LOCKED, hal ini biasanya kurang diketahui oleh […]
Maret 21, 2007 at 9:28 am
sebenarnya itu trik sederhana dan sampai baca tulisan ini aku gak percaya kalau trik sederhana itu benar-benar masih bisa diterapkan. Masih ada yah, admin g***** seperti itu? hihihihihi
Maret 21, 2007 at 11:11 am
tega bener pak.. irwing itu mantan pacarnya pacar saya…
Maret 21, 2007 at 2:37 pm
sippppp
test test http://bimoseptyo.blogspot.com
Maret 22, 2007 at 10:52 am
he…he..he…
sehebat apa pun pria kecuali nabi dan sekelasnya…
kalau disuguhin wanita… he..he..he.. keleper juga ya…
peace
Maret 26, 2007 at 5:18 am
[…] berpikir sebaiknya Anda tidak usah lahir saja ke dunia ini. Contoh yang bagus tentang ini ada di sini. Saya yakin Anda tak berharap hal macam itu menimpa […]
Maret 27, 2007 at 11:52 am
gile keren ceritanya…
kayak bukunya kevin mitnick yang gak selesai aku baca…
pelajaran yang sangat berharga buat para webmaster…
Terutama yang baru belajar kayak aku…
makasih ilmunya…
April 30, 2007 at 2:05 pm
Kasihi gambarnya dong biar lebih asyik
Ogaah ahhhhh
Mei 13, 2007 at 4:48 pm
woi lagi ngomongin apaan seh ?gak jelas tau……
Kamu pasti adalah salah satu dari sekian banyak manusia yang mencari kalimat keyword “nafsu” di Google dan berakhir di weblog ini.
Hahaha… Yaa ga jelas laahh.
Hahaha
Juni 25, 2007 at 2:52 pm
hauhauhauhauha jadi penasaran ama tuh irwing…
(niat jahat bin jahil timbul)
pengen ikut ngisengin….
kwowkowkowkowkowkowkw
Juli 29, 2007 at 7:16 am
kalo seks sama saya mau gak????????
Beli aja ayam idup. Kamu tanya ‘sopan’ begitu, pasti diem aja. Paling kalau kamu sodok dari belakang, dia akan berkotek-kotek.
Agustus 18, 2007 at 5:08 am
itu sih cerita lama,….
Maret 28, 2008 at 6:33 am
kurang kerjaan ya…
Mei 8, 2008 at 5:38 am
Dalam sebuah sidang Voksraad tahun 1931 dengan bahasa pengantar Bahasa Belanda.
R. Oto Iskandar Di Nata: “… contohnya, sewaktu Ratu Wilhelmina ulang tahun pada tanggal 31 Agustus yang harus dirayakan di seluruh penjuru negeri. Para pengrehpraja sibuk mengumpulkan biaya perayaan dengan memotong gaji pegawai dan memungut iuran dari rakyat yang miskin. Katanya iuran itu sukarela, padahal merupakan pemaksaan. Mereka menurut karena takut. Maka uang itu tidak halal; pesta perayaannya juga tidak halal. Katanya Ratu itu ibu rakyat, bila dipestakan dengan cara begitu sama saja dengan merendahkan derajatnya. Tanda penghormatan itu hanya kemunafikan.”
Ketua Sidang: “Ucapan-ucapan itu sangat tidak pantas!”
R. Oto Iskandar Di Nata: “Memang tidak baik, tetapi Tuan Ketua, itu karena pesta itu merugikan pendidikan rakyat. Pesta-pesta hanya dipergunakan untuk meraih kedudukan. Saya yakin kalau Ratu mengetahui hal ini, beliau tidak akan mau dihormati dengan cara begitu. Bahkan mungkin marah!”
Tuan Frain: “Saudara buruk sangka, kepada rakyat Saudara sendiri!”
R. Oto Iskandar Di Nata: “Salah susunan!”
Tuan Monod de Froideville: “Biasa, menyalahkan orang lain!”
R. Oto Iskandar Di Nata: “Tentu, Lihat saja, berapa banyak rakyat Indonesia tidak mendapatkan pengajaran di sekolah!”
Tuan Hamer: “Bayar sekolah sendiri!”
R. Oto Iskandar Di Nata: “Itu urusan negara!”
Tuan Hamer: “Itu perkiraan Saudara saja!”
R. Oto Iskandar Di Nata: “Pendidikan yang ada sekarang hanya sebagai klerek pabrik dan jurutulis. Para pangrehpraja berperilaku sebagai penjilat, karena salah mendidik!”
Itulah sekelumit keberanian Raden Oto Iskandar Di Nata yang terlahir di Bojongsoang, Bandung, 31 Maret 1897, kritikannya yang pedas dan suaranya yang keras membuat ia dijuluki Si Jalak Harupat, ayam jago yang keras dan tajam menghantam lawan, kencang berkokok dan selalu menang jika diadu. Julukan ini dilontarkan oleh Wirasendjaja, guru HIS Cianjur, kakak Soetisna Sendjaja, pemimpin redaksi pertama surat kabar Sipatahoenan.
Mei 8, 2008 at 5:40 am
Selamat Hari Kartini untuk wanita Indonesia!
Kartini
Kartini lahir 21 April 1879 atau 28 Rabiulakhir 1808 di Desa Mayong, Jepara. Tak jelas siapa yang memberikan nama itu padanya. Tapi Pramoedya dalam Panggil Aku Kartini Saja lebih yakin, karena perempuan, ibunyalah yang memberikan nama.
Waktu itu ayah Kartini masih menjabat Asisten Wedana onderdistrik Mayong, Kabupaten Jepara, dan memiliki rumah yang luas. Tapi Kartini justru tidak lahir di rumah yang luas ini. Sebagai anak dari “selir”, Kartini lahir di rumah kecil, berada di bagian belakang rumah Asisten Wedana itu.
Sejarah juga tak mencatat masa kecil Kartini. Tapi yang agak bisa dipastikan, dia besar di bawah pengasuhan ibunya, di rumah kecil itu. Kartini sendiri melukiskan masa kecilnya itu dengan nada pedih. Suratnya kepada Ny HG de Booij-Boissevain menunjukkan diskriminasi yang dia dapat ketika bayi. Ibunya harus bersaing dengan istri utama ayahnya, yang memang masih keturunan Ratu Madura. Sejak bayi dia sudah merasakan kehidupan yang beda antara gedung utama dan rumah kecilnya.
Sahabat Kartini Ny van Zeggelen dalam romannya Kartini melukiskan, setelah lahir Kartini diasuh emban, Rami. Sedang ibu Kartini, seperti kebanyakan selir lain, pergi dari rumah itu sesudah melahirkan. Ini dibuktikan dengan asumsi, Kartini tak memiliki saudara sekandung. Padahal, setahun setelah kelahirannya, saudara Kartini ada 6 orang, dari ibu-ibu yang berbeda. Tapi dari surat-surat Kartini kepada Stella, dan status ibu utama yang “cukup membencinya”, Pramoedya percaya selain Rami, Kartini masih tetap diasuh ibunya.
Kartini kemudian sekolah, tak jelas di usia berapa. Yang dapat dicatat dari masa sekolah ini adalah perasaan Kartini yang marah karena diskriminasi guru-gurunya, lewat surat kepada Estelle Zeehandellar,
“Orang-orang Belanda itu menertawakan dan mengejek kebodohan kami, tapi kami berusaha maju, kemudian mereka mengambil sikap menentang kami. Aduhai! Betapa banyaknya dukacita dahulu semasa kanak-kanak di sekolah; para guru dan banyak di antara kawan mengambil sikap permusuhan kepada kami…”
Disadur dari Masyarakat Indonesia Sadar Sejarah
Mei 8, 2008 at 5:43 am
“Kembalikan sepeda yang dicuri kakekmu”. Itulah kalimat yang diucapkan seorang anak muda Belanda kepada seorang turis Jerman di Belanda. Sejarah Belanda digunakan sebagai senjata untuk menyudutkan bangsa tetangga. Tapi apakah ini sejarah yang benar atau isu yang didasari praduga saja? Dan apakah sejarah bisa kita manfaatkan demi kepentingan pribadi, dan kita lupakan dalam kehidupan sehari-hari? Karena banyak sekali orang Belanda yang lupa sejarah masa silam mereka, tidak tahu lagi siapa pahlawan nasional mereka.
Praduga
Seorang anak muda Belanda sedang bertengkar mulut dengan seorang turis Jerman di Belanda, entah apa alasannya. Tuntutan anak muda Belanda itu menunjuk pada apa yang konon dilakukan tentara Nazi Jerman ketika menduduki Belanda selama Perang Dunia II. Jadi bapak atau kakek sang turis Jerman itu pasti termasuk generasi yang sebagai tentara Nazi Jerman menduduki Belanda, dan menyita sepeda kakek atau ayah sang anak muda Belanda itu. Demikian logika berpikir anak muda Belanda ini. Lalu praduga ini digunakan sang pemuda Belanda dalam perang mulut dengan orang Jerman itu.
Peristiwa tuduhan kakek orang Jerman mencuri sepeda orang Belanda sewaktu menduduki Belanda ini mengingatkan saya pada diskusi sekitar pendirian museum sejarah nasional Belanda yang kini sudah disetujui pemerintah Belanda dan akan didirikan di Arnhem Belanda Tengah. Ide untuk museum ini datang antara lain dari partai kiri Socialistische Partij, SP. Sebenarnya hal yang aneh untuk gerakan kiri melansir ide nasionalis yang di Belanda dianggap kanan. Nasionalisme sering digunakan partai-partai kanan termasuk partai Nazi Jerman untuk bersikap angkuh terhadap bangsa lain.
Mei 8, 2008 at 5:45 am
Dewi Sartika adalah potret nyata dari kealpaan kita untuk menempatkan seseorang dalam penghormatan yang proporsional; selayaknya dengan sumbangsih yang telah ia persembahkan yang lebih berharga dibandingkan perjuangan Kartini.
Raden Dewi Sartika
Menurut Nina Lubis — seorang sejarawan dari Sastra Unpad, jika perjuangan emansipasi perempuan yang digelorakan R.A. Kartini hanya sebatas ide atau gagasan, Dewi Sartika justru dengan pelaksanaannya langsung. “Dewi Sartika mah jeung prakna. Ia benar-benar mendirikan insitusi pendidikan pertama bagi kaum perempuan di negeri ini. Tidak saja dengan pikiran dan tenaga, tetapi juga dengan biaya sendiri” katanya.
Dewi Sartika adalah keturunan ménak dari Raden Rangga Somanagara dengan Raden Ayu Rajapermas yang dilahirkan 4 Desember 1884 di Bandung, yang juga merupakan keturunan Raden Aria Adipati Wiranatakusumah VI, cucu dari the founding father Bandung. Tujuh tahun setelah Uwi (panggilan Dewi Sartika) lahir, Rangga Somanagara dilantik menjadi Patih Bandung.
Sebagai keluarga berdarah biru Dewi Sartika menyempatkan sekolah tingkat dasar Eerste Klasse School, tentunya selain bahasa Belanda bahasa Inggris pun dipelajarinya.
Sebagai keluarga ménak Dewi Sartika melihat sendiri kemelaratan yang ada di sekeliling karena penjajahan Belanda, dan bertutur “Menurut pendapat saya, barangkali dalam hal ini bagi wanita tidak akan sangat banyak berbeda dengan pria. Disamping pendidikan yang baik, ia harus dibekali pelajaran dengan sekolah yang bermutu. Perluasan pengetahuan akan berpengaruh kepada moral wanita pribumi. Pengetahuan tersebut hanya diperolehnya dari sekolah”.
Pada tahun 1902 Dewi Sartika memulai memberikan pengajaran membaca, menulis dan keterampilan lainnya kepada sanak keluarganya di belakang rumah ibunya. Kegiatan tersebut tecium oleh C. Den Hammer, pejabat Inspektur Pengajaran Hindia Belanda di Bandung. Pada awalnya Den Hammer menilai kegiatan Dewi Sartika sebagai suatu kegiatan liar yang membahayakan dan patut dicurigai.
Ternyata niat mendirikan sekolah wanita tersebut sulit dan Den Hammer mengusulkan untuk meminta bantuan Bupati Bandung Raden Adipati Martanegara. Untuk Dewi Sartika hal ini pun sulit karena ayahnya dibuang ke Ternate hingga wafat karena menentang pelantikan Martanegara sebagai bupati.
Tapi akhirnya Dewi Sartika memberanikan diri berbicara dengan bupati yang kemudian dirembukkan terlebih dahulu oleh bupati dengan sahabat dan jajaran pemerintahannya.
“Nya atuh Uwi, ari Uwi panting jeung keukeuh hayang mah, mugi-mugi baé dimakbul ku Allah nu ngawasa sakuliah alam, urang nyoba-nyoba nyieun sakola sakumaha kahayang Uwi. Pikeun nyegah bisi aya ka teu ngeunah di akhir, sekolah téh hadé lamun di pendopo waé heula. Lamun katanyaan henteu aya naon-naon, pék baé pindah ka tempat séjén”. Akhirnya itulah yang dikatakan bupati Martanegara kepada Dewi Sartika hingga pada tanggal 16 Januari 1904 didirikanlah Sakola Istri di Paséban Barat pendopo kabupaten dengan pengajar Dewi Sartika dibantu oleh Nyi Poerwa dan Nyi Oewid untuk mengelola 60 murid wanita.
Setahun berikutnya sekolah tersebut terpaksa dipindah ke Ciguriang Kebon Cau atas biaya pribadi dan bantuan bupati karena muridnya semakin banyak. Kemudian Dewi Sartika menikah dengan seorang guru Eerste Klasse School Raden Kanduruan Agah Suriawinata dari Karang Pamulang meskipun sebelumnya sempat dilamar oleh Pangeran Djajadiningrat dari Banten tapi ditolak.
November 1910 Perkumpulan Kautamaan Istri akhirnya dibentuk dengan tujuan memperluas sekolah ke luar Bandung, sekaligus nama sekolah berubah menjadi Sakola Kautamaan Istri dengan mengadaptasi kurikulum Tweede Klasse School.
Pada tanggal 16 Januari 1939 Dewi Sartika mendapat Bintang Emas dari Pemerintah Belanda sebagai penghargaan atas jasa-jasanya bagi masyarakat, sebelumnya juga memperoleh Bintang Perak dari Pemerintah Belanda sebagai penghargaan atas jasa-jasanya. Selanjutnya pada tanggal 1 Desember 1966 Presiden Soekarno menetapkan Dewi Sartika sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Dewi Sartika meninggal pada tanggal 11 September 1947 dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana dipemakaman Cigagadon, Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dipindahkan ke kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar Bandung.
Mei 8, 2008 at 5:46 am
Sekitar 10 anggota kelompok yang menamakan diri Komite Nasional Pembela Martabat Bangsa Indonesia (KNPMBI) berunjuk rasa di Kedutaan Besar (Kedubes) Kerajaan Belanda, Rabu (20/3). Mereka memrotes perayaan besar-besaran 400 tahun berdirinya maskapai dagang VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) yang menurut rencana diselenggarakan di Belanda sepanjang tahun 2002 ini.
Pada sekitar pukul 10.00 rombongan pengunjuk rasa menggelar spanduk di depan Gedung Kedubes Belanda bertuliskan tiga tuntutan pada Pemerintah Belanda. Mereka menuntut Pemerintah Belanda meminta maaf kepada bangsa Indonesia atas penjajahan dan berbagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat terhadap bangsa Indoneaia.
Menurut Ketua Umum KNPMBI Batara Hutagalung, berdirinya VOC pada 1602 merupakan awal masa penjajahan Belanda yang membawa kemiskinan, kesengsaraan, bahkan kematian bagi ratusan ribu rakyat Indonesia. “Sangat ironis apabila peristiwa-peristiwa yang membawa malapetaka bagi bangsa Indonesia akan dirayakan secara besar-besaran oleh bangsa bekas penjajah sebagai zaman keemasan. Merayakan kejayaan VOC sama dengan berpesta pora di atas kesengsaraan dan kematian ratusan ribu rakyat Indonesia yang dibantai serdadu VOC,” papar Hutagalung usai diterima oleh Wakil Duta Besar Belanda Alphonsus Stoelinga.
Mereka menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah Belanda Tuntutan lain yang disampaikan para pengunjuk rasa -yang sebagian adalah para eksponen Angkatan ’45- adalah dihapuskannya seluruh utang Republik Indonesia (RI) kepada Pemerintah Belanda maupun institusi-institusi Belanda. Pemerintah Belanda juga dituntut memberi kompensasi atas pengurasan kekayaan Indonesia dan pembantaian ratusan ribu rakyat Indonesia.
Dalam naskah tuntutan yang juga dibagi-bagikan kepada wartawan, KNPMBI mengimbau Pemerintah RI dan wakil-wakil rakyat Indonesia di DPR mengajukan protes terhadap upaya Belanda mengagungkan zaman kolonialisme mereka. Karena, hal itu dianggap menghina bangsa Indonesia.
Agustus 9, 2008 at 4:33 am
hahahaha. bener-bener unik cerita ini??? cerita ini beneran ngga siyh??? ngeri juga
Oktober 17, 2008 at 9:03 am
Wah menarik banget critanya bos. . .
kok ya ada ya. . orang macam IRWING
November 26, 2009 at 5:17 am
hhahaa.. kocak banget ending nya 😀
November 8, 2010 at 7:48 am
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Desember 13, 2010 at 4:49 pm
pgen tau arti ML
atau sekkk